Rabu, 22 Oktober 2008

Sisi Lain Islam dan Nabi Muhammad

DR. Martin Lings: Melihat Sisi Lain Islam dan Nabi Muhammad
ImageOleh Erliyani Manik

DR. Martin Lings (24 January 1909 – 12 Mei 2005) adalah murid dan pengikut setia dari Frithjof Schuon, berasal dari Inggris yang juga seorang ilmuwan Sufisme. Dia dikenal sebagai pelopor pendekatan filsafat perennial (atau kalangan kebanyakan menyebutnya tasawuf) dalam bidang studi agama.

Walau terlahir di Burnage, Lancashire, dia menghabiskan masa kanak-kanaknya di Amerika Serikat, mengikuti ayahnya yang bekerja di sana. Kembali ke Inggris, dia bersekolah di Clifton College, Bristol. Setelah itu, Lings melanjutkan pendidikan di Magdalen College, Oxford, belajar literatur Inggris dan memperoleh gelar BA tahun 1932. Tahun 1935, dia pergi ke Lithuania, menjadi pengajar studi Anglo-Saxon dan Inggris Tengah di Universitas Kaunas.

Tahun 1940, Lings datang ke Mesir mengunjungi seorang temannya yang kebetulan mengajar di Universitas Kairo. Akan tetapi, pada saat kunjungannya itu, sang teman meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Lings ditawari untuk mengisi posisi temannya sebagai pengajar. Dia menerima tawaran tersebut.

Lings pun mulai mempelajari Islam. Setelah banyak berhubungan dengan ajaran Sufi Shadlhiliyya, dia berketetapan hati untuk masuk Islam, dan mengganti namanya menjadi Abu Bakr Siraj Ad-Din

Pada saat yang sama, Lings juga dekat dengan seorang filosof mistis asal Prancis, Rene Guenon, yang juga sudah memeluk Islam. Dia lantas menjadi asisten pribadi serta penasehat spiritual Guenon.

Ketertarikannya di dunia seni

Tahun 1944 menjadi tahun bersejarah bagi Lings. Pertama, dia menikah dengan Lesley Smalley, keduanya lantas tinggal di sebuah kamp pengungsi di dekat piramid. Kedua, tahun itulah awal kiprahnya di bidang seni, dengan memproduksi sandiwara "Shakespeare". Para pemainnya tak lain adalah para muridnya.

Ia memang senang mempelajari karya-karya pujangga itu. Ketertarikannya pada karya-karya Shakespeare lantas membawanya, sekitar 40 tahun kemudian, membuat buku berjudul The Secret Of Shakespeare: His Greatest Plays Seen In The Light Of Sacred Art.
Lings mungkin sudah memutuskan untuk tinggal selamanya di Mesir, namun situasi politik mengubah segalanya. Revolusi anti-Inggris oleh kaum Nasionalis pimpinan Abdul Naser, pecah, dan seluruh staf universitas berbangsaan Inggris terpaksa diungsikan.

Kembali ke London tahun 1952, tanpa punya pekerjaan, Lings memutuskan untuk melanjutkan studi. Sementara Lesley yang berprofesi sebagai psikoterapis, bekerja sesuai bidangnya itu.
Setelah berhasil memperoleh gelar BA pada jurusan studi Arab, dia juga memperoleh gelar PhD dari School of Oriental and African Studies (SOAS) untuk tesisnya tentang seorang sufi terkenal asal Aljazair, Ahmad Al-Alawi. Itu sekaligus menjadi basis dari salah satu bukunya yang terkenal berjudul A Sufi Saint of the Twentieth Century.

Kemudian tahun 1955, dia bekerja sebagai asisten Penjaga Naskah-naskah dan Buku-buku Ketimuran pada British Museum. Pekerjaan itu dilakoninya hingga dua dekade. Tahun 1973, Lings merangkap kerja di British Library, di mana dia memfokuskan perhatiannya terhadap kaligrafi Quran. Beberapa tahun kemudian, dia mempublikasikan karya klasiknya pada subyek yang sama; The Qur'anic Art Of Calligraphy And Illumination, bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Dunia Islam tahun 1976.

Sejak itu, Lings pun mulai menulis secara teratur. Karya-karyanya, selain Sufism dan buku-buku lainnya, meliputi juga artikel mengenai tasawuf pada terbitan Cambridge University, Religion in the Middle East, The Eleventh Hour: The Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy, dan banyak artikel untuk jurnal kuartalan, Studies in Comparative Religion. Jurnal itu turut andil dalam memperluas cakrawala dunia Barat dalam memahami ketinggian Islam.

Namun, dari semua itu, salah satu karyanya yang paling menonjol adalah buku berjudul Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources (1983), yang dia dedikasikan untuk pemimpin Pakistan, Zia ul-Haq.
Ditulis dari perspektif seorang cendekiawan-sejarahwan yang juga mempraktekkan Islam dalam keseharian, buku tersebut cepat terkenal dan menjadi bacaan wajib mengenai kehidupan Nabi Muhammad. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa serta memperoleh sejumlah penghargaan dari dunia Islam.

Profesor Hamid Dabashi dari Columbia University, mengungkapkan kekagumannya. "Ketika membaca buku Muhammad karya Lings, kita akan bisa merasakan semacam efek kimia pada narasi dan komposisi bahasa yang terkombinasi dengan keakuratan serta gairah syair. Lings adalah cendekiawan-penyair," katanya.

Komitmennya dalam Islam terbawa sepanjang hayat. Bahkan 10 hari sebelum meninggal dunia, Lings masih sempat menjadi pembicara di depan 3 ribu pengunjung pada acara Maulid Nabi Muhammad, bertajuk 'Bersatu untuk Sang Nabi' yang diadakan di Wembley. Dan Lings mengatakan, itu adalah pertama kalinya dia berbicara mengenai makna kehidupan Nabi Muhammad dalam waktu 40 tahun. [ ]

Karya-karyanya

• Splendors of Qur'an Calligraphy And Illumination (2005), Thesaurus Islamicus Foundation, Thames & Hudson,
• A Return to the Spirit : Questions and Answers (2005), Fons Vitae,
• Sufi Poems : A Mediaeval Anthology (2005), Islamic Texts Society
• Mecca: From Before Genesis Until Now (2004), Archetype,
• The Eleventh Hour : the Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy (2002), Archetype,
• Collected Poems, revised and expanded (2002), Archetype,
• Ancient Beliefs and Modern Superstitions (2001), Archetype,
• The Secret of Shakespeare : His Greatest Plays seen in the Light of Sacred Art (1998), Quinta Essentia, distributed by Archetype, (pb),
• The Secret of Shakespeare : His Greatest Plays seen in the Light of Sacred Art (1998), Quinta Essentia, distributed by Archetype, (hb),
• Sacred Art of Shakespeare : To Take Upon Us the Mystery of Things (1998), Inner Tradition, 0892817178
• A Sufi saint of the twentieth century: Shaikh Ahmad al-‘Alawi, his spiritual heritage and legacy (1993), Islamic Texts Society,
• Symbol & Archetype : A Study of the Meaning of Existence (1991, 2006), Fons Vitae Quinta Essentia series,
• Muhammad : His Life Based on the Earliest Sources (1983), Islamic Texts Society,
• The Quranic Art of Calligraphy and Illumination (1976), World of Islam Festival Trust.
• What is Sufism? (1975), University of California Press,
• The Heralds, and other Poems 1970
• The Elements, and Other Poems (1967), Perennial Books
• The Book of Certainty: The Sufi Doctrine of Faith, Wisdom and Gnosi Abu Bakr Siraj al Din 1952, 1970, 1992,

Ekspresi Kerohanian dalam Estetika Sufi dalam Puisi-puisi Martin Lings

(Diseleksi dan diterjemahkan secara bebas oleh DR. Abdul Hadi WM)

Maklumat

Malaikat kudus, surga di tanganmu:
Pohon hayat meminjamkan dahan padamu
Kembang-kembang lili ini mendapatkan hidupnya lagi
Lantas semerbak wanginya tersingkap bagi Hawa
Kaukah yang mengepakkan sayapmu di atas jurang ini?
Wanita kami akan surut dari dunia ini, kau Titahkan pada dunia:
Namun melalui puncak Gunung kau meninggalkannya
Rahasia mereka membelah cermin wajahmu
Seolah-olah penerbanganmu dari Arasy ke Aray
Hanya perputaran kehampaan belaka

Kefanaan, lihat: penglihatan kami akan dibayar
Dengan penglihatan yang lebih tajam lagi
Kami adalah dua ombak dari Lautan Yang Maha Pengasih
Surut adalah pantang bagi kami
Sebab Diri Lautan telah telah meluapkan pasangannya:
Aku ini adalah Utusan. Surga, dengan surga tersingkap
Dan ke surga pula aku akan kembali
Dia adalah semerbak ini: ”Tuhan selalu bersamamu!”
Kutegaskan ini, O, Kebenaran, O Cahaya!
O Rahasia, semua ini tak pernah surut dari wajahku!

Pertanyaan
Mengapa kami berkeinginan? Karena
Begitulah kodrat insan diciptakan
Sikap terburu-buru Adam
Tak lain karena menginginkan segalanya

Kami pun jatuh: ya seperti biola
Harus pindah ke bubungan atap yang tinggi
Baru jiwa bisa melahirkan nada
Dan kesukaran bisa berlindung di bawah cahaya bulan

Obat penawarnya: O kunci, tali senarmu
Dari banyak perkara hingga semua perkara
Jika kau menghendaki, datangi surga
Sebab is terbuka bagi ketakterhinggaan

Dan itu semua, bukan itu, adalah hal yang kita perlukan
Dan itu adalah segala yang dapat kita miliki
Dengan memiliki, takkan ada kekuatan yang bisa
Membawanya pergi, pun takkan ada yang dapat merampasnya