Sabtu, 06 Desember 2008

PUASA ARAFAH DAN TARWIYAH

PUASA ARAFAH adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada saat diberlangsungkannya wukuf di tanah Arafah tanggal 9 Dzulhijah oleh para jamaah haji. Wukuf di Arafah bisa dikatakan sebagai inti dari pada pelaksanaan ibadah haji. Karena itu puasa Arafah ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.

Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim)

Sedangkan puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Walaupun sebahagian golongan mengatakan bahwa hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari)

Jadi, bagi mereka yang melakukan puasa Tarwiyah sebelum berpuasa hari Arafah, hendaknya jangan ragu-ragu melaksanakannya, karena tidaklah disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya.

Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.

Hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).

Wallohu a'lam bish-shawab,-

Selasa, 25 November 2008

Budidaya Buah Naga

Budidaya Buah Naga

09:31 Posted In , , , Edit This 0 Comments »

Apa itu buah Naga?

Sebagian kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini di butuhkan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan hanya pasar lokal saja yang ingin mencicipi kedahsyatan buah yang stu ini. Peluang Ekspor juga tidak kalah besarnya, Namun kebutuhan yang besar tersebut belum mampu di penuhi oleh produksi dalam negri asalny (Taiwan) Apalagi kondisi dalam negri Indonesia cukup sulit memenuhi peluang Pasar ini, Karena hal-hal yang berhubungan dengan iklim investasi yang cenderung lesu. Tetapi melihat segi potensi Wialyah lahan pertanian yang luas dan subur,Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman jenis ini.

Tingginya permintaan buah naga ini di sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja (Sangat Menarik dan Menggiurkan bila di sajikan di meja makan) Berkhasiat mujarab untuk berbagai penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan Makanan, Minuman, Kosmetik serta produk kesehatan. Berpedoman kepada kondisi petani yang sebagian besar kurang mampu berinvestasi di bidang ini (Mahalnya bibit dan perlengkapan yang harus di sediakan). Merupakan salah satu motivasi bagi pemilik modal untuk bekerja sama dengan kelompok Tani dalam pembudidayaan Komoditas ini. Keadan lain yang mendukung adalh tersedianya lahan yang potensial dan tenaga ahli dalam pembudidayaan jenis Tanaman ini.

CIRI BUAH NAGA

Buah naga (Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus) masih termasuk komoditi langka di indonesia. Buah yang beasal dari Taiwan ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup memikat untuk di lihat. Bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah ini memiliki sulur /jumbai di sekujur kulitnya dan buah ini berwarna merah jambu (Pink) dengan daging buah berbagai jenis antara lain berwarna Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil berwarna hitam yang sangat lembut dan lunak. Rasa buah tergantung jenis warna daging buah itu, Bila warna merah cenderung manis dan legit dengan perpaduan rasa yang sangat khas. Warna putih rasanya manisdan segar sedangkan kuning perpaduan antara ke dua warna di atas. Bentuk tanaman hampir mirip dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang memanjang seperti lidah naga yang menjulur. Berat rata-rata + 600 s.d 800 Gram.


KHASIAT BUAH NAGA

  • Penyeimbang kadar gula darah.
  • Membersihkan darah.
  • Menguatkan ginajal.
  • Menyehatkan lever.
  • Perawatan kecantikan.
  • Menguatkan daya kerja otak.
  • Meningkatkan ketajaman Mata.
  • Mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan.
  • Mensatbilkan Tekanan Darah.
  • Mengurangi Keluhan Keputihan.
  • Mengurangi Kolesterol dan mencegah Kanker usus.
  • Mencegah Sembelit dan Memperlancar Feses.


SISTEM PENANAMAN

1. Persyaratan tanam: Tidak berpengaruh terhadap kualitas tanah, Jenis apa saja dapat di lakukan penanaman. Membutuhkan penyinaran penuh. Daerah tropis cocok untuk Tanaman ini.

2. Penanaman sebaiknya di gunakan parit untuk saluran drainase di areal kebun.Dan gunakan ajir/tiang penyangga tanaman kaktus berukuran 10cm x 10cm x 150cm.Tiang penyangga ini biasa terbuat dari kayu atau beton yang di tancapkan ke tanah sedalam 50cm dengan jarak tanam 2,5 x 3cm.

3. Jarak tanam bibit yang baik adalah 2,5 x 2 meter dan tiap tiang penyangga di tanami 4 bibit tanaman,Jadi untuk 1Ha membutuhkan 2000 tiang penyangga dan 8000 bibit tanaman buah naga.

4. Pemeliharaan tanaman meliputi,Perawatan sulur tanaman agar terhindar dari luka,pengecekan rutin kondisi keasamn tanah,dll.

5. Panen tanaman akan berbunga pada umur 1,5-2 tahun dan dapat di panen saat mencapai umur 30 hari setelah bunga mekar.Tanaman buah naga akan berbuah terus menerus hingga + 10 tahun.

Sumber :http://tcplanet.blogspot.com

Rabu, 22 Oktober 2008

Sisi Lain Islam dan Nabi Muhammad

DR. Martin Lings: Melihat Sisi Lain Islam dan Nabi Muhammad
ImageOleh Erliyani Manik

DR. Martin Lings (24 January 1909 – 12 Mei 2005) adalah murid dan pengikut setia dari Frithjof Schuon, berasal dari Inggris yang juga seorang ilmuwan Sufisme. Dia dikenal sebagai pelopor pendekatan filsafat perennial (atau kalangan kebanyakan menyebutnya tasawuf) dalam bidang studi agama.

Walau terlahir di Burnage, Lancashire, dia menghabiskan masa kanak-kanaknya di Amerika Serikat, mengikuti ayahnya yang bekerja di sana. Kembali ke Inggris, dia bersekolah di Clifton College, Bristol. Setelah itu, Lings melanjutkan pendidikan di Magdalen College, Oxford, belajar literatur Inggris dan memperoleh gelar BA tahun 1932. Tahun 1935, dia pergi ke Lithuania, menjadi pengajar studi Anglo-Saxon dan Inggris Tengah di Universitas Kaunas.

Tahun 1940, Lings datang ke Mesir mengunjungi seorang temannya yang kebetulan mengajar di Universitas Kairo. Akan tetapi, pada saat kunjungannya itu, sang teman meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Lings ditawari untuk mengisi posisi temannya sebagai pengajar. Dia menerima tawaran tersebut.

Lings pun mulai mempelajari Islam. Setelah banyak berhubungan dengan ajaran Sufi Shadlhiliyya, dia berketetapan hati untuk masuk Islam, dan mengganti namanya menjadi Abu Bakr Siraj Ad-Din

Pada saat yang sama, Lings juga dekat dengan seorang filosof mistis asal Prancis, Rene Guenon, yang juga sudah memeluk Islam. Dia lantas menjadi asisten pribadi serta penasehat spiritual Guenon.

Ketertarikannya di dunia seni

Tahun 1944 menjadi tahun bersejarah bagi Lings. Pertama, dia menikah dengan Lesley Smalley, keduanya lantas tinggal di sebuah kamp pengungsi di dekat piramid. Kedua, tahun itulah awal kiprahnya di bidang seni, dengan memproduksi sandiwara "Shakespeare". Para pemainnya tak lain adalah para muridnya.

Ia memang senang mempelajari karya-karya pujangga itu. Ketertarikannya pada karya-karya Shakespeare lantas membawanya, sekitar 40 tahun kemudian, membuat buku berjudul The Secret Of Shakespeare: His Greatest Plays Seen In The Light Of Sacred Art.
Lings mungkin sudah memutuskan untuk tinggal selamanya di Mesir, namun situasi politik mengubah segalanya. Revolusi anti-Inggris oleh kaum Nasionalis pimpinan Abdul Naser, pecah, dan seluruh staf universitas berbangsaan Inggris terpaksa diungsikan.

Kembali ke London tahun 1952, tanpa punya pekerjaan, Lings memutuskan untuk melanjutkan studi. Sementara Lesley yang berprofesi sebagai psikoterapis, bekerja sesuai bidangnya itu.
Setelah berhasil memperoleh gelar BA pada jurusan studi Arab, dia juga memperoleh gelar PhD dari School of Oriental and African Studies (SOAS) untuk tesisnya tentang seorang sufi terkenal asal Aljazair, Ahmad Al-Alawi. Itu sekaligus menjadi basis dari salah satu bukunya yang terkenal berjudul A Sufi Saint of the Twentieth Century.

Kemudian tahun 1955, dia bekerja sebagai asisten Penjaga Naskah-naskah dan Buku-buku Ketimuran pada British Museum. Pekerjaan itu dilakoninya hingga dua dekade. Tahun 1973, Lings merangkap kerja di British Library, di mana dia memfokuskan perhatiannya terhadap kaligrafi Quran. Beberapa tahun kemudian, dia mempublikasikan karya klasiknya pada subyek yang sama; The Qur'anic Art Of Calligraphy And Illumination, bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Dunia Islam tahun 1976.

Sejak itu, Lings pun mulai menulis secara teratur. Karya-karyanya, selain Sufism dan buku-buku lainnya, meliputi juga artikel mengenai tasawuf pada terbitan Cambridge University, Religion in the Middle East, The Eleventh Hour: The Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy, dan banyak artikel untuk jurnal kuartalan, Studies in Comparative Religion. Jurnal itu turut andil dalam memperluas cakrawala dunia Barat dalam memahami ketinggian Islam.

Namun, dari semua itu, salah satu karyanya yang paling menonjol adalah buku berjudul Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources (1983), yang dia dedikasikan untuk pemimpin Pakistan, Zia ul-Haq.
Ditulis dari perspektif seorang cendekiawan-sejarahwan yang juga mempraktekkan Islam dalam keseharian, buku tersebut cepat terkenal dan menjadi bacaan wajib mengenai kehidupan Nabi Muhammad. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa serta memperoleh sejumlah penghargaan dari dunia Islam.

Profesor Hamid Dabashi dari Columbia University, mengungkapkan kekagumannya. "Ketika membaca buku Muhammad karya Lings, kita akan bisa merasakan semacam efek kimia pada narasi dan komposisi bahasa yang terkombinasi dengan keakuratan serta gairah syair. Lings adalah cendekiawan-penyair," katanya.

Komitmennya dalam Islam terbawa sepanjang hayat. Bahkan 10 hari sebelum meninggal dunia, Lings masih sempat menjadi pembicara di depan 3 ribu pengunjung pada acara Maulid Nabi Muhammad, bertajuk 'Bersatu untuk Sang Nabi' yang diadakan di Wembley. Dan Lings mengatakan, itu adalah pertama kalinya dia berbicara mengenai makna kehidupan Nabi Muhammad dalam waktu 40 tahun. [ ]

Karya-karyanya

• Splendors of Qur'an Calligraphy And Illumination (2005), Thesaurus Islamicus Foundation, Thames & Hudson,
• A Return to the Spirit : Questions and Answers (2005), Fons Vitae,
• Sufi Poems : A Mediaeval Anthology (2005), Islamic Texts Society
• Mecca: From Before Genesis Until Now (2004), Archetype,
• The Eleventh Hour : the Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy (2002), Archetype,
• Collected Poems, revised and expanded (2002), Archetype,
• Ancient Beliefs and Modern Superstitions (2001), Archetype,
• The Secret of Shakespeare : His Greatest Plays seen in the Light of Sacred Art (1998), Quinta Essentia, distributed by Archetype, (pb),
• The Secret of Shakespeare : His Greatest Plays seen in the Light of Sacred Art (1998), Quinta Essentia, distributed by Archetype, (hb),
• Sacred Art of Shakespeare : To Take Upon Us the Mystery of Things (1998), Inner Tradition, 0892817178
• A Sufi saint of the twentieth century: Shaikh Ahmad al-‘Alawi, his spiritual heritage and legacy (1993), Islamic Texts Society,
• Symbol & Archetype : A Study of the Meaning of Existence (1991, 2006), Fons Vitae Quinta Essentia series,
• Muhammad : His Life Based on the Earliest Sources (1983), Islamic Texts Society,
• The Quranic Art of Calligraphy and Illumination (1976), World of Islam Festival Trust.
• What is Sufism? (1975), University of California Press,
• The Heralds, and other Poems 1970
• The Elements, and Other Poems (1967), Perennial Books
• The Book of Certainty: The Sufi Doctrine of Faith, Wisdom and Gnosi Abu Bakr Siraj al Din 1952, 1970, 1992,

Ekspresi Kerohanian dalam Estetika Sufi dalam Puisi-puisi Martin Lings

(Diseleksi dan diterjemahkan secara bebas oleh DR. Abdul Hadi WM)

Maklumat

Malaikat kudus, surga di tanganmu:
Pohon hayat meminjamkan dahan padamu
Kembang-kembang lili ini mendapatkan hidupnya lagi
Lantas semerbak wanginya tersingkap bagi Hawa
Kaukah yang mengepakkan sayapmu di atas jurang ini?
Wanita kami akan surut dari dunia ini, kau Titahkan pada dunia:
Namun melalui puncak Gunung kau meninggalkannya
Rahasia mereka membelah cermin wajahmu
Seolah-olah penerbanganmu dari Arasy ke Aray
Hanya perputaran kehampaan belaka

Kefanaan, lihat: penglihatan kami akan dibayar
Dengan penglihatan yang lebih tajam lagi
Kami adalah dua ombak dari Lautan Yang Maha Pengasih
Surut adalah pantang bagi kami
Sebab Diri Lautan telah telah meluapkan pasangannya:
Aku ini adalah Utusan. Surga, dengan surga tersingkap
Dan ke surga pula aku akan kembali
Dia adalah semerbak ini: ”Tuhan selalu bersamamu!”
Kutegaskan ini, O, Kebenaran, O Cahaya!
O Rahasia, semua ini tak pernah surut dari wajahku!

Pertanyaan
Mengapa kami berkeinginan? Karena
Begitulah kodrat insan diciptakan
Sikap terburu-buru Adam
Tak lain karena menginginkan segalanya

Kami pun jatuh: ya seperti biola
Harus pindah ke bubungan atap yang tinggi
Baru jiwa bisa melahirkan nada
Dan kesukaran bisa berlindung di bawah cahaya bulan

Obat penawarnya: O kunci, tali senarmu
Dari banyak perkara hingga semua perkara
Jika kau menghendaki, datangi surga
Sebab is terbuka bagi ketakterhinggaan

Dan itu semua, bukan itu, adalah hal yang kita perlukan
Dan itu adalah segala yang dapat kita miliki
Dengan memiliki, takkan ada kekuatan yang bisa
Membawanya pergi, pun takkan ada yang dapat merampasnya

Rabu, 02 April 2008

PESAN MORAL DI BALIK FILM AYAT-AYAT CINTA

Saudaraku in Allah,
Dua pekan belakangan ini orang ramai banyak menyerbu bioskop-bioskop (wayang : melayu) di seantero negeri untuk menengok film terbaru yang di ilhami dari novel karya Habiburrahman El Shirazy; Ayat-Ayat Cinta. Penontonnya mulai dari belia, mahasiswa, orang tua, pejabat parlimen bahkan Former Indonesian President, Bj Habibie juga ikut menyaksikan film itu. Luar biasa hebat! Semuanya merasa rugi jika tak ikut menonton mereka rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan ticket menonton, bahkan ada yang kecewa tak dapatkan ticket. Bahkan ada perkumpulan yang mengatur supaya perkumpulan mereka bisa menonton bersama. Semua terhipnotis dengan film yang ditunggu-tunggu itu, bahkan ia menjadi pembicaraan dimana sahaja dan dimuat di berita, akhbar, bulletin, blogs dan sebagainya.


Ada banyak hal positif yang bisa kita jadikan moral values dari film tersebut, pada percakapan pelakon, Fahri mengata kepada orang barat yang menanyai soalan Islam bahawa Islam tiada mengenal pacaran..Kemudian lagi, Fahri tak mahu menyalami perempuan dari barat itu kerana alasannya adalah tak boleh dikarenakan bukan mahram..
Hal itu benar, tanpa dibuat-buat memang itulah adanya. Itu bukan kerana Islam di Mesir, bukan krn budaya Arab atau itu bukanlah kerana pendapat Radikal,bukan karena sok suci dan itu bukanlah tuntutan etika film Islami. Sekali lagi,memang itu sebuah kebenaran.


Hal itu berkenaan dgn Hadits Rasulullaah Shallalaau 'alayhi Wasallam :
"Disampaikan dari Abdan Bin Ahmad,kemudian disampaikan dari Nashr Bin Ali,telah berkata telah disampaikan kepada Syadad bin Sa'id, dari Abil 'Ala',disampaikan kepadaku dari Ma'qil bin Yasar,berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: "Apabila di tusukkan besi panas kepada seorang lelaki, itu lebih baik baginya dari pada menyentuh perempuan yang tiada halal baginya (bukan Mahramnya)"
Hadits Riwayat Ath Thabrani dalam kitab Al Mu'jam Al Kabiir


inilah ketegasan yang disampaikan Rasulullah, namun banyak ummat beliau tak acuh saja dengan hadits ini.

Harapan kita, penonton yang banyak itu tak hanya terlena dengan romantiknya film itu, jangan hanya sekedar berhurai airmata kerana alunan muzik yang mendayu dan terbawa emosional/perasaan.


Film itu juga sampaikan pesan kepada kita bahawa cinta itu bukanlah cinta yang ada pada sebelum nikah, namun cinta itu adalah yang terjadi selepas nikah. Film itu jua memesankan bahawa bagaimana wanita mesti menjaga kehormatan diri, tanpa harus “Menyodorkan” diri, berdua-duaan, disentuh lelaki yang bukan mahramnya.



HADITS yang sudah saya sampaikan itu MERUPAKAN RUJUKAN UTAMA, kenapa Islam tak mengenal pacaran, jadi terserah bagi kita,patuh kepada Rasulullah atau kita tolak kebenaran yang sudah datang kepada kita.Kita penentunya, pilih baik, atau buruk?


"Dan Kami berikan mereka dua jalan (baik atau buruk)" QS 90 Al Balad:14


Itulah nilai edukasi agama yang bisa kita tangkap , bahwa tiada Istilah PACARAN dalam Islam, Dan mesti kita ingat bahawa jangan memutar balikkan agama dengan mengubah istilah pacaran itu menjadi Ta’aruf. Jangan jadikan Ta’aruf sebagai tameng/perisai penghalalan diri untuk pacaran.


Sudah saatnya pola fikir kita diubah, bahawa untuk mendapati jodoh bukanlah pacaran solusinya, Pacaran adalah kebiasaan/budaya orang Nasrani, Islam telah memberikan solusi yang lebih mulia, lebih terhormat: Ta’aruf, mendapati jodoh tanpa mesti berpacaran. Maka apa salahnya kita memilih cara ini.


Rasa suka kepada lawan jenis atau jatuh cinta adalah sebuah kewajaran, itu adalah Fitrah kita manusia, tak mesti pelampiasannya dengan berkhalwat (berdua-duaan) dengan berlainan jenis yang bukan Mahram kita.


Allah Maha Mengetahui Apa yang tersembunyi dalam hati, apa yang kita perbuat.


Sebarkanlah mesej ini, penulis ikhlas untuk disebarluaskan.


Mohon Maaf atas segala kesilapan
Wassalam

(Ahmad Tarmizi Alhabsyi S.E)

---------akh ambil dari buletin board from fs Isty----------

Senin, 31 Maret 2008

"PENYEJUK HATI"

EMPAT ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA





Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia-sia dan dustLakea, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan :” Syurga merindukan empat orang:

Pertama,
orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur’an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.


Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo’a.


Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.


Keempat, Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro’at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.


Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien

SALAM WISATA HATI
Ahmad Jameel

(akh kutip dari blognya Yusuf Mansyur)